
MOSKOW (IMD) - Pemerintah Rusia meluapkan
kemarahannya setelah dituduh mengancam
Ukraina dengan serangan bom nuklir. Moskow
memperingatkan bahwa retorika Kiev hanya akan
memperdalam penderitaan rakyat sipil Ukraina.
Tuduhan Ukraina bahwa Rusia mengancam akan
menyerang dengan bom nuklir itu disampaikan
Menteri Pertahanan Ukraina, Valery Geletey.
“Operasi untuk membersihkan Ukraina timur dari
teroris sudah berakhir. Sebuah perang besar
telah datang ke rumah kami, perang Eropa yang
belum terlihat sejak Perang Dunia II,” tulis
Geletey dalam akun Facebook-nya.
“Moskow, melalui jalur tidak resmi, telah
berulang kali mengancam untuk menggunakan
senjata nuklir taktis pada Ukraina jika Kiev terus
menolak (menghentikan operasi militer di Ukraina
timur),” lanjut dia.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengecam
tuduhan Ukraina. ”Seruan Geletey untuk bersiap-
siap untuk jatuhnya puluhan ribu korban baru
dalam apa yang disebut ‘Perang Patriotik
Besar’dan apa yang terjadi sebenarnya adalah
operasi hukuman baru yang mengerikan di
negara mereka sendiri," bunyi pernyataan resmi
Kementerian Luar Negeri Rusia, semalam
(1/9/2014), seperti dikutip RT.
"Dia (Geletey) hanya menyeret orang-orang
Ukraina ke babak baru perang sipil berdarah.Sulit
untuk percaya bahwa pernyataan seperti itu bisa
muncul dari menteri pertahanan negara yang
beradab,” lanjut pernyataan itu.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov,
menegaskan, Rusia tidak melakukan intervensi
militer dalam krisis Ukraina. Lavrov berharap
pembicaraan bisa digelar untuk mencapai
kesepakatan gencatan senjata di Ukraina timur
tanpa syarat
0 Komentar
Penulisan markup di komentar