Gaza di Antara Perang Politik

6:29 AM

#karen
IMD-Sungguh rumit pertempuran yang terjadi di

Palestina, khususnya Gaza. Tercatat,
Ramadhan tahun lalu juga terjadi serangan
bertubi-tubi dengan dalih balas dendam,
Ramadhan tahun ini juga kembali
menyombongkan diri dengan senjata mutakhir
demi bisa menaklukkan Gaza yang bersenjata
kerikil. Sangat miris mendengar jeritan
saudara-saudara kita di sana.

Saya mencoba mencari suatu permasalahan
yang tidak lumrah dari pada orang lain melihat
situasi ini. Kita tentu tidak lupa 11 September
2001, saat Islam dikambinghitamkan atas
terjun bebas dua pesawat ke menara kembar
World Trace Center (WTC). Saat itu,
berbondong-bondong orang seluruh mata dunia
menuduh Islams sebagai biak keladi atas
semua itu. Kemudian datang pengakuan dari
golongan tertentu yang memberi nama dalam
bahasa Arab, terkesan sekali bahwa mereka
adalah seorang Islam. Baiklah, Islam adalah
sebuah agama, sedangkan penganutnya kita
sebut muslim. Siapa saja bisa
mengatasnamakan memilih keyakinan apapun
di dunia ini, biar tertera di identitas sekalipun
jika tidak menunaikan perintah agama dengan
benar maka tidak termasuk dalam golongan
orang-orang muslim. Contoh singkat, perintah
berpuasa di bulan Ramadhan saja diserukan
kepada orang-orang beriman, bukan kepada
orang-orang Islam. (Kutip Q.S. Al-Baqarah
ayat 183).

Lantas, apa hubugannya dengan perang
melawan Israel? Palestina atau Gaza
merupakan sebuah negara besar yang pernah
diakui dunia dalam segi keislaman mereka. Di
sana terdapat masjid Al-Aqsa yang tak lain
merupakan masjid singgahan Muhammad saw
sebelum menuju pintu langit mengambil
perintah shalat. Daerah ini sangat sakral
dengan kebudayaan Islam sehingga perang di
Gaza dianggap sebagai perang umat Islam.
Dan sudah tercatat dalam sejarah bahwa
Yahudi akan memperjuangkan mati-matian
tanah di mana masjid Al-Aqsa berdiri, karena
masjid tersebut merupakan tempat ibadah
mereka sejak dulu, juga tercatat dalam alkitab
agama Yahudi.

Saat ini, pergolakan sepihak yang terjadi terus-
menerus di Gaza sudah termasuk ke dalam
ranah perang kemanusiaan. Jika kejadian 11
September, berbagai negara mengutuk Islam.
Peperangan yang menewaskan manusia tidak
berdosa di Gaza dikutuk oleh seluruh orang di
dunia ini. Kekerajam tentara Israel
membombardir Gaza lebih karena kemanjaan
mereka supaya diperhatikan dunia luar. Saya
tidak bisa memperkirakan bagaimana
kedudukan Israel jika tanpa Palestina. Israel
tak ubah dari jalan semut yang tak pernah
terpatri dalam peta dunia. Mereka
menghalalkan segala cara menyerang Palestin,
mengambil alih kekuasaan dengan rakus,
berdalih menyerang teroris, ternyata mereka
jadi terkenal di seluruh dunia.

Perang ini sudah menjadi sebuah perang
melawan suatu kaum, bukan lagi sebuah
perang antara Islam dengan Yahudi. Di
berbagai belahan dunia, negara-negara non
muslim bahkan lebih gencar menyerukan
dukungan terhadap Palestina dibandingkan
negara-negara Islam (tetangga Palestina
sendiri). Sebut saja negara-negara maju
seperti Korea Selatan, Swedia, Perancis,
Jerman, Belanda, Inggris, Belgia bahkan negara
penuh kemunafikan yang jelas-jelas
mendukung kedigdayaan Israel, Amerika
Serikat. Lalu ke mana negara-negara “hebat”
di Timur Tengah? Uni Emirat Arab, Kuwait,
bahkan Arab Saudi pun menutup mata karena
negara Palestina tidak memberikan konstribusi
apa-apa kepada mereka. Negara-negara kaya
di Timur Tengah lebih takut diperangi Amerika
Serikat sebagai sekutu nyata Israel
dibandingkan mengirim pasukan atau bantuan
logistik kepada rakyat Palestina.

Sejauh ini, Turki sudah memberikan bukti
nyata dengan mengawal pelayaran bantuan
sehingga sampai ke Gaza. Turki negara yang
sangat jauh dari Palestina. Sama halnya
dengan Indonesia yang bisa menangis darah
membela Palestina juga tidak akan bermakna
lebih dari sebuah doa yang entah kapan akan
terkabul. Dulu, semasa Ahmadinejad masih
memimpin Iran, biar pun penuh kontroversi
dengan gaya hidup dan aliran Islamnya, dia
adalah satu-satunya pemimpin Timur Tengah
yang kebal terhadap gertakan Israel dan
terang-terangan membela Palestina. Sekarang,
hanya tinggal Libanon yang acapkali melempar
bom molotov ke daerah Israel. Hanya Libanon
yang masih peduli tetangganya yang sedang
sakit parah.

Si anak manja Israel akan terus mengepung
Gaza tanpa alasan yang jelas sehingga dunia
menjerit. Namun pemangku kebijakan di
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang sudah
terkontaminasi oleh rayuan Israel hanya bisa
berkoar dan kecam-mengecam serangan
tersebut. Coba saja jika ada isu terorisme yang
mereka definisikan sendiri sesuai akal bulus
mereka, langsung saja pasukan NATO atau
nama-nama lain bergerilya memamerkan alat
perang canggih mereka.

Namun kini, si anak manja Israel sudah
kalang-kabut menghadapi serangan balik dari
Gaza. Jika dulu kerikil yang melayang ke wajah
mereka, sekarang roket-roket dari Hamas
maupun al-Qassam bisa mencapai Tel Aviv.
Sebuah hentakan yang membungkam
kesombongan Israel. Kita tidak tahu dari mana
asal roket-roket pejuang Palestina yang lagi-
lagi disebut sebagai teroris oleh perdana
menteri Israel. Saya rasa, perdana menteri
yang telah menyogok dunia Arab tersebut patut
diberikan pengertian lebih luas mengenai siapa
teroris dan siapa bukan teroris.

Mata dunia sudah tidak buta lagi. Berbagai
media terjun menggali informasi ke Gaza. Saat
Israel berbondong-bondong masuk ke
perkarangan Palestina tanpa izin maka dialah
yang cocok disebut sebagai teroris. Tapi
perang ini bukan hanya perang senjata
melawan manusia. Bungkamnya dunia kaya
Arab memberi sinyal bahwa mereka diatur oleh
sebuah kekuasaan besar. Negara-negara Arab
ketakutan harga minyak turun bebas, sehingga
mereka tidak bisa berfoya-foya ke penjuru
dunia lain dengan pakaian terbuka.

Palestina – Gaza – bukan lagi balita yang
diminta lempar kerikil ke air keruh. Mereka
sudah sangat dewasa. Mereka tidak melihat
dukungan bertubi-tubi dari belahan dunia.
Mereka hanya tahu dunia telah mengabaikan
nyawa mereka!

Share this :

Artikel Terkait

0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔