#KAREN
IMD- Lihatlah catatan Dahlan Iksan melancong
Masjid Aqsa, pemandangan miris penjajahan
nyata Umat Islam dunia dilakukan oleh Israel.
Pro Israel dalam negeri memang hanya melihat
sisi Hamas dalam bentuk perjuangan tak
mengenal waktu, mereka tinggal di Jalur Gaza,
senjata mereka memang berada diantara
belantara rumah kumuh penduduk, mereka
berjuang berani merengang nyawa.
IMD- Lihatlah catatan Dahlan Iksan melancong
Masjid Aqsa, pemandangan miris penjajahan
nyata Umat Islam dunia dilakukan oleh Israel.
Pro Israel dalam negeri memang hanya melihat
sisi Hamas dalam bentuk perjuangan tak
mengenal waktu, mereka tinggal di Jalur Gaza,
senjata mereka memang berada diantara
belantara rumah kumuh penduduk, mereka
berjuang berani merengang nyawa.
Kematian bagi warga Gaza merupakan awal
gerbang tidur panjang, pilihan yang harus
ditempuh, dari pada berhadapan dengan
sebuah kenyataan hidup terpenjara dalam
keganasan bangsa keji Israel. Warga Gaza
terus menerus berjuang, tanah palestina
semakin sempit, bangsa Israel terus menerus
mengambil wilayah Palestina.
gerbang tidur panjang, pilihan yang harus
ditempuh, dari pada berhadapan dengan
sebuah kenyataan hidup terpenjara dalam
keganasan bangsa keji Israel. Warga Gaza
terus menerus berjuang, tanah palestina
semakin sempit, bangsa Israel terus menerus
mengambil wilayah Palestina.
Mesji-mesjid hancur oleh kebiadaban tentara
Israel, berdalih menggempur sarang
penimbunan senjata, membinasakan banyak
umat Islam, tentu saja tak ada non muslim jadi
korban (wajar di Masjid). Bagi mereka
kematian merupakan pilihan dalam bentuk
membebaskan diri dari penjajahan bangsa
Kolonial (USA dan Israel), tentunya setelah
mereka berjuang, beristirahat nan panjang tak
lagi melihat kekejaman Israel.
Israel, berdalih menggempur sarang
penimbunan senjata, membinasakan banyak
umat Islam, tentu saja tak ada non muslim jadi
korban (wajar di Masjid). Bagi mereka
kematian merupakan pilihan dalam bentuk
membebaskan diri dari penjajahan bangsa
Kolonial (USA dan Israel), tentunya setelah
mereka berjuang, beristirahat nan panjang tak
lagi melihat kekejaman Israel.
Tentara Israel takut tidur panjang, menghadapi
pertanggung jawaban kelak, seolah waktu
hidup mereka akan selamanya, padahal tak
akan lebih dari 100 tahun batas hidup mereka.
Berjuang dan berjuang, Pemuda Palestina
sangat sedih, melihat Mesjid sebagai sarana
mendekatkan diri kepada Sang Khalik
dihancurkan, yang sangat tak tertolerir oleh
kita, tentara Israel tak mengijinkan pemuda-
pemuda Palestina memasuki Mesjid Aqsa.
pertanggung jawaban kelak, seolah waktu
hidup mereka akan selamanya, padahal tak
akan lebih dari 100 tahun batas hidup mereka.
Berjuang dan berjuang, Pemuda Palestina
sangat sedih, melihat Mesjid sebagai sarana
mendekatkan diri kepada Sang Khalik
dihancurkan, yang sangat tak tertolerir oleh
kita, tentara Israel tak mengijinkan pemuda-
pemuda Palestina memasuki Mesjid Aqsa.
Perjuangan Hamas memang harus ada di
tanah Palestina, bentuk perlawanan
pembebasan Mesjid Aqsa sebagai simbol
perjuangan terhadap Bangsa Biadab Israel.
Mereka (Israel) tidak akan pernah hidup
nyaman, meski wilayah Israel terlindungi Iron
Dome, Hamas akan terus berjuang, sebagai
bentuk perjuangan wakil umat Islam, dalam
mempertahankan Mesjid Aqsa dari bangsa
penghancur. Hamas hadir, dunia menyalahkan,
wajarlah, sebab berita terbesar dunia ternyata
datang dari corong media Islamophobia,
biarkan saja dunia diam.
tanah Palestina, bentuk perlawanan
pembebasan Mesjid Aqsa sebagai simbol
perjuangan terhadap Bangsa Biadab Israel.
Mereka (Israel) tidak akan pernah hidup
nyaman, meski wilayah Israel terlindungi Iron
Dome, Hamas akan terus berjuang, sebagai
bentuk perjuangan wakil umat Islam, dalam
mempertahankan Mesjid Aqsa dari bangsa
penghancur. Hamas hadir, dunia menyalahkan,
wajarlah, sebab berita terbesar dunia ternyata
datang dari corong media Islamophobia,
biarkan saja dunia diam.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar