Shigeru Ono, Tentara Jepang Pro Indonesia Telah Berpulang

4:20 PM

Sabtu,06-09-2014

SHIGERU Ono, bekas tentara Jepang
yang memihak Indonesia, meninggal
dunia pada 25 Agustus lalu akibat
penyakit tifus dan pembengkakan
pembuluh darah. Dia menyusun buku
taktik perang gerilya untuk militer
Indonesia di masa revolusi.
Ketika kalah melawan Sekutu, banyak
tentara Jepang bingung; kembali ke
negerinya atau bertahan. Tak sedikit
yang melakukan harakiri (bunuh diri
untuk memulihkan kehormatan).
Shigeru Ono, serdadu Tentara Ke-16
Angkatan Darat Jepang di Jawa, pun
sempat tergoda namun
mengurungkan niatnya.
Ono, yang lahir pada 26 September
1919 di Furano, Hokkaido,
memutuskan bertahan di Indonesia.
“Indonesia sudah banyak membantu
Jepang. Kami ingin memberikan yang
tidak bisa dilakukan oleh negara
kami,” ujarnya dalam Mereka yang
Terlupakan: Memoar Rahmat Shigeru
Ono, Bekas Tentara Jepang yang
Memihak Republik karya Eiichi
Hayashi.
Ono keluar dari ketentaraan Jepang.
Atas saran Kapten Sugono, komandan
polisi militer Jepang di Bandung, dia
mengganti pakaiannya dengan sarung
dan peci, melumuri tubuhnya dengan
lumpur agar kulitnya terlihat lebih
gelap, dan menambahkan “Rahmat” di
awal namanya: Rahmat Shigeru Ono.
Sempat melatih pemuda Indonesia,
Ono kemudian menyingkir ke
Yogyakarta. Dia menjalankan tugas
penting dari Markas Besar Tentara
untuk membuat buku rangkuman
tentang taktik perang dan
menerjemahkannya ke bahasa
Indonesia. Atas perintah Kolonel
Zulkifli Lubis, petinggi militer
Indonesia yang kelak menjadi pejabat
KSAD, Ono juga menyusun buku
tentang taktik khusus perang gerilya.
Selain itu, bersama eks tentara
Jepang dan pejuang Indonesia, Ono
bergerilya dari satu tempat ke tempat
lain. Salah satunya, menyerang
markas KNIL di Mojokerto pada Juni
1947.
Pasca Perjanjian Renville, ada
kesepakatan untuk menangkapi
semua eks tentara Jepang yang masih
di Indonesia. “Pada Juli 1948, untuk
menghindari penangkapan, serdadu
Jepang berkumpul di Wlingi, Blitar,
Jawa Timur untuk membuat satu
pasukan. Yang tercecer dikumpulkan,”
tulis Wenri Wanhar dalam Jejak Intel
Jepang: Kisah Pembelotan Tomegoro
Yoshizumi.
Ke-28 eks tentara Jepang yang hadir
itu lalu membentuk Pasukan Gerilya
Istimewa (PGI) pada 24 Juli 1948. Arif
Tomegoro Yoshizumi jadi komandan
dan Ichiki Tatsuo wakilnya. Wilayah
operasi mereka di Dampit, Malang
Selatan, dan Wlingi, Blitar. Ono
bertugas di Dampit.
Pertempuran pertama PGI adalah
ketika menyerang pos tentara Belanda
di Pajaran, Malang, semasa gencatan
senjata. Aksi mereka berisiko
mencoreng nama Indonesia di dunia
internasional, namun PGI beralasan
Belanda lebih sering melanggar
perjanjian.
Sepeninggal Tomegoro Yoshizumi dan
Ichiki Tatsuo yang gugur dalam
pertempuran, PGI bergabung dalam
kesatuan militer formal dan
mengubah namanya menjadi Pasukan
Untung Suropati 18.
Usai pengakuan kedaulatan pada
akhir 1949, Ono menetap di Batu,
Malang, Jawa Timur. Dia mengisi hari-
harinya dengan bercocok tanam. Pada
Juli 1950, Ono menikah dengan
Darkasih dan dikaruniai lima anak.
“Dia dijodohkan Sukardi, orang
Jepang juga, kawan papi,” ujar Erlik
Ono, putri kelima Ono, kepada
Historia. Sukardi bernama Jepang
Sugiyama.
Ono pernah bekerja sebagai salesman
lampu, pegawai perusahaan
peternakan di Jakarta, dan
perusahaan eksportir rotan di
Kalimantan. Setelah pensiun pada
1995, dia kembali ke Batu dan
mengisi waktu dengan bertani,
menerima wartawan, serta
mengunjungi keluarga atau kenalan
yang sakit.
“Sifat kekeluargaan bapak sangat
besar,” kenang Erlik.
Sumber : Historia 

Share this :

Artikel Terkait

0 Komentar

Penulisan markup di komentar
  • Silakan tinggalkan komentar sesuai topik. Komentar yang menyertakan link aktif, iklan, atau sejenisnya akan dihapus.
  • Untuk menyisipkan kode gunakan <i rel="code"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan kode panjang gunakan <i rel="pre"> kode yang akan disisipkan </i>
  • Untuk menyisipkan quote gunakan <i rel="quote"> catatan anda </i>
  • Untuk menyisipkan gambar gunakan <i rel="image"> URL gambar </i>
  • Untuk menyisipkan video gunakan [iframe] URL embed video [/iframe]
  • Kemudian parse kode tersebut pada kotak di bawah ini
  • © 2015 Simple SEO ✔